SAYA mengenal Bu Sastro atau sebenarnya Eyang Sastro di Pugeran. Beliau sudah lansia, selalu berkebaya dan rambutnya sudah memutih. Setiap pagi rajin mengikuti perayaan ekaristi dan selalu duduk di bangku bagian depan. Bersama dengan ibu-ibu yang sudah sepuh/lansia, beliau setiap sabtu pagi membersihkan alat-alat misa di samping sakristi. Piala, Sibori, candelar dibersihkan dengan braso sampai bersih mengkilat. Saya kadang ikut nimbrung di meja pingpong yang disulap menjadi tempat bersih-bersih itu. Saya bertanya kepada mereka, “Ibu-ibu ini kok rajin sekali ya tiap Sabtu selalu bersih-bersih di gereja?” Jawaban Bu Sastro adalah, “Pados dalan padhang romo.” Maksudnya adalah mencari jalan yang benderang agar dimudahkan menuju surga. Tugas-tugas kecil itu diberi makna rohani untuk mencari kebahagiaan surgawi. Kendati usianya sudah lanjut, tetapi mereka tetap ingin berguna bagi sesamanya.

Hari ini dalam bacaan Injil dikisahkan seorang nabi perempuan Hana menyambut Yesus yang dipersembahkan di Bait Suci. Ia sudah lanjut umurnya, 84 tahun. Sehari-hari berada di Bati Suci. Siang malam beribadah dan berpuasa dan berdoa kepada Tuhan. Ketika kanak-kanak Yesus dibawa ke Bait Suci, ia berbicara banyak tentang anak itu kepada semua orang yang ada di situ. Sepertinya ia sangat mengenal siapa Kanak-kanak Yesus itu. Dengan gembira ia bercerita banyak tentang Dia.

Menjadi orang tua tidak berarti tidak berguna lagi. Kadang ada yang menganggap kalau sudah lansia sudah tidak berguna lagi. Maka dipisahkan dari keluarga dan tinggal di panti jompo. Itu pendapat yang salah. Banyak orang-orang tua sekarang punya aneka kegiatan yang berguna. Ada kelompok doa lansia. Ada kelompok senam dan renang lansia. Di Cawas ada kelompok lansia yang renang bareng di Umbul Brondong. Sebenarnya mereka bukan renang tetapi “kungkum” atau berendam bareng. Yang penting gembira dan bermanfaat untuk sesama. Motto mereka: Sehat, Bugar, Gembira. Yesss !!!

Hana memberi inspirasi kepada para lansia bahwa usia tidak menghalangi kita untuk terus berjasa bagi orang lain. Umur itu hanya angka. Berguna untuk banyak orang itu bisa dilakukan tanpa mengenal usia. Selagi kita masih bisa 3S yakni Senyum, Sapa, Sayang, maka kita bisa berguna bagi sesama kita.

Mari bergembira bersukacita
Hilangkan rasa duka lara
Sangat menyenangkan lihat lansia
Semangat saling berbagi ceria

Cawas, mbokmenawa bisa
Rm. A. Joko Purwanto Pr