Puncta 03.08.18. Matius 13:54.55.56B-58. Bibit, Bebet, Bobot.

ORANG JAWA kalau menilai orang -apalagi kalau mau  cari menantu – dilihat dari tiga unsur yakni bibit, bebet, bobot. Bibit berarti asal usul atau garis keturunan. Orang harus jelas latar belakangnya, dari mana berasalnya, dengan cara apa dan oleh siapa dia dididik.

Watak atau karakter seseorang berpotensi diturunkan dari keluarga macam apa. Watak seseorang dapat dilihat dari siapa orangtuanya.

Bebet dari kata “bebedan” atau cara berpakaian. Cara berpakaian seseorang menunjukkan status sosialnya. Cara seseorang menampilkan dirinya merupakan gambaran dari apa yang ada dalam sejatinya orang tersebut.

Bobot adalah kualitas pribadi baik secara lahir maupun batin. Kecakapan, kebijaksanaan, tanggungjawab, perilaku seseorang adalah nilai pribadi orang tersebut.

Orang-orang Nasaret melihat latar belakang Yesus, mereka tidak percaya. Mungkin kota Nasaret banyak dinilai orang negatif.

Kita ingat komentar Natanael saat Filipus memperkenalkan Yesus dari Nasaret, “Mungkinkan sesuatu yang baik datang dari Nasaret ?” Orang sudah apriori terhadap Nasaret.

Yesus pun ditolak oleh mereka. Mereka tidak percaya. Karena mereka tidak percaya maka tidak ada mukjijat yang dibuat Yesus.

Ketidakpercayaan menghambat rahmat yang akan dianugerahkan Tuhan. Ketidakhadiran kita dalam ekaristi menghalangi Tuhan yang ingin menganugerahkan berkat-Nya.

Mari kita hadir di ekaristi jumper ( Jumat Pertama ). Percayalah Tuhan akan memberi sesuatu yang indah pada anda.

Selamat malam. Salam Obor Asian Games dari Pulau Andalas.

Berkah Dalem.

(Rm. A. Joko Purwanto Pr)

Puncta 02.08.18. Matius 13:47-53. Pukat menjaring berbagai jenis ikan.

PAK JALIYANTO bercerita bahwa di Kayong sekarang lagi musim mukat ikan. Banyak sekali dapat ikan hingga bisa bikin salai ikan untuk berhari-hari.

Ikan yang diambil hanya yang besar-besar. Sedang ikan yang kecil dibuang.

Berbeda dengan Yesus, yang dipilih adalah ikan-ikan yang baik, bukan yang besar-besar, sedang ikan yang buruk dibuang.

Yesus mengumpulkan ikan yang baik. Manusia memilih ikan yang besar-besar.

Pikiran manusia dipengaruhi untung rugi, besar-kecil kalau Tuhan menilai baik dan buruk, benar-jahat.

Pikiran manusia terlalu egoistis, demi keuntungan diri sendiri, tetapi Tuhan memilih orang benar untuk diselamatkan.

Namun dalam Kitab Yeremia, Tuhan digambarkan seperti tukang periuk. Kalau bejana dari tanah liat itu gagal dibentuk, dia akan berusaha memperbaikinya sampai berhasil.

Demikianlah Tuhan itu mahabaik, seperti periuk itu sering gagal dibentuk, Tuhan terus mengolahnya menjadi sesuatu yang indah.

Demikianpun manusia, kadang gagal, jatuh, hancur, menderita. Tetapi Tuhan terus membentuk kita agar menjadi periuk yang indah di mataNya.

Pak Ciputra bilang, “kalau kita gagal 10x maka kita bangkit 11x sampai kita berhasil”.

Tuhan memberi kita harapan dan kemauan. Mari kita terus bangkit. Tuhan akan memberi jalan lagi.

Selamat merenungkan.

Salam Obor Asian Games dari Tanah Rencong.

Berkah Dalem

(Rm. A. Joko Purwanto Pr)

Puncta 01.08.18. Matius 13:44-46. Harta yang paling berharga.

YESUS menampilkan 2 perumpamaan tentang Kerajaan Allah. Yang pertama Kerajaan Allah itu seumpama harta yang terpendam. Yang kedua Kerajaan Allah seumpama mutiara yang sangat berharga.

Saking berharganya, orang bersedia menjual seluruh miliknya dan membeli mutiara atau harta yang terpendam itu.

Pertanyaan bagi kita sekarang, apakah yang paling berharga dalam hidup anda sekarang ini sedemikian hingga anda mau mengurbankan segala-galanya demi mendapatkannya?

Keluarga? Suami/istri? Anak-anak? Kekayaan? Kesehatan? Pekerjaan? Karier? Imamat? Anda bisa membuat daftar panjang.Tetapi coba pikirkanlah apa yang paling berharga?

Kepadanya anda mau menderita, mau berkorban, mau rugi, mau sakit, mau berjuang berdarah-darah.

Kepadanya anda yakin akan bahagia kekal, bukan sementara atau semu saja. Kepadanya anda akan berjuang sampai akhir.

Dengannya anda tidak menggantungkan jaminan akan yang lain. Kepadanya anda memperoleh pegangan hidup.

Orang yang sudah mendapatkannya tidak akan pernah kawatir akan hal-hal duniawi.

Semoga anda menemukan harta/mutiara yang paling berharga itu.

Selamat merenungkan. Tuhan memberkati.

Salam obor Asian Games.

(Rm. A. Joko Purwanto Pr)