ORANG JAWA kalau menilai orang -apalagi kalau mau  cari menantu – dilihat dari tiga unsur yakni bibit, bebet, bobot. Bibit berarti asal usul atau garis keturunan. Orang harus jelas latar belakangnya, dari mana berasalnya, dengan cara apa dan oleh siapa dia dididik.

Watak atau karakter seseorang berpotensi diturunkan dari keluarga macam apa. Watak seseorang dapat dilihat dari siapa orangtuanya.

Bebet dari kata “bebedan” atau cara berpakaian. Cara berpakaian seseorang menunjukkan status sosialnya. Cara seseorang menampilkan dirinya merupakan gambaran dari apa yang ada dalam sejatinya orang tersebut.

Bobot adalah kualitas pribadi baik secara lahir maupun batin. Kecakapan, kebijaksanaan, tanggungjawab, perilaku seseorang adalah nilai pribadi orang tersebut.

Orang-orang Nasaret melihat latar belakang Yesus, mereka tidak percaya. Mungkin kota Nasaret banyak dinilai orang negatif.

Kita ingat komentar Natanael saat Filipus memperkenalkan Yesus dari Nasaret, “Mungkinkan sesuatu yang baik datang dari Nasaret ?” Orang sudah apriori terhadap Nasaret.

Yesus pun ditolak oleh mereka. Mereka tidak percaya. Karena mereka tidak percaya maka tidak ada mukjijat yang dibuat Yesus.

Ketidakpercayaan menghambat rahmat yang akan dianugerahkan Tuhan. Ketidakhadiran kita dalam ekaristi menghalangi Tuhan yang ingin menganugerahkan berkat-Nya.

Mari kita hadir di ekaristi jumper ( Jumat Pertama ). Percayalah Tuhan akan memberi sesuatu yang indah pada anda.

Selamat malam. Salam Obor Asian Games dari Pulau Andalas.

Berkah Dalem.

(Rm. A. Joko Purwanto Pr)