NABI AMOS mengatakan carilah yang baik dan janganlah yang jahat. Bencilah yang jahat, cintailah yang baik dan tegakkanlah keadilan.
Ukuran kebaikan adalah Allah sendiri yang murah hati. Begitu pula keadilan dilihat dari kaca mata Allah yang penuh kasih. Adil tidak hanya sekedar sesuai aturan atau sekedar sama rasa sama rata.
Adil bagi Allah bersumber pada belaskasih dan kemurahan hatiNya. Contohnya dalam perumpamaan pekerja yang diupah sehari sedinar.
Bagi manusia, adil kalau yang bekerja hanya satu jam diberi upah kurang dari sedinar. Tapi Allah tetap mengupahnya sedinar sama dengan pekerja yang sejak pagi bekerja sampai sore.
“Ketidak-adilan” menurut kaca mata manusiawi. Adil bagi Allah karena kemurahan hatiNya. Iri hati membuat yang adil menjadi tidak adil. Amos mengingatkan Israel untuk menegakkan keadilan Allah daripada berpesta pora dengan persembahan kepada berhala-berhala mereka.
Allah lebih suka melihat kita bertindak adil daripada memberi persembahan-persembahan terhadap berhala. Kita lebih suka membiarkan orang miskin kelaparan daripada mengurbankan sedikit dari apa yang kita hamburkan untuk beli rokok atau pulsa hp kita.
Marilah kita menabung kebaikan untuk kehidupan kekal kelak. Selamat merenungkan. Berkah Dalem.
Ingat malam ini Inggris VS Kolombia ya ? Siapa yang pulang duluan ?
(Rm. A. Joko Purwanto Pr)