PADA waktu kuliah dulu, ada mata kuliah Teologi Pengharapan. Kami diminta mengamati pasien-pasien di rumah sakit yang sedang mengalami kondisi pada batas daya kemampuan.
Bagaimana iman mereka muncul dalam situasi kritis itu ? Ada banyak sikap dan tindakan yang muncul dari para pasien.
Mulai dari mengerang, mengeluh, memberontak, bahkan menyalahkan Tuhan. Tetapi juga ada yang pasrah dan berserah pada Tuhan, berharap Tuhan menyembuhkan.
Dalam Injil ada 2 orang yang percaya dan mengandalkan Yesus untuk menyembuhkan penyakitnya. Bahkan wanita yang sudah 12 tahun itu yakin, hanya dengan menjamah jubahNya saja pasti akan sembuh.
Benarlah iman akan Yesus itulah yang menyelamatkannya. Bagaimana sikap kita jika kita sampai pada batas daya kemampuan kita? Apakah kita datang pada Tuhan atau malah menyalahkannya?
Kepala rumah ibadat dan wanita itu saat dalam situasi tak berdaya datang pada Tuhan dan percaya bahwa Tuhan mampu mengatasi ketidakberdayaan kita.
Di hadapan Tuhan tak ada yang mustahil. Bagaimana dengan anda? Mari datang pada Tuhan.
Selamat merenungkan.
(Rm. A. Joko Purwanto Pr)